Minggu, 21 Agustus 2016

Mata Air Ajaib di Kali Bening, Desa Krasak

Terletak di dusun Kali Bening, desa Krasak, kecamatan Mojotengah, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terdapat mata air ajab. Pasalnya di sebuah kolam terdapat mata air yang diberi nama dengan "Tuk Sewu" (mata air seribu) dan mata air tersebut akan muncul bila dipanggil dengan kata "Tuk sewu" sambil mencelupkan kaki kita ke dalamnya. Menurut warga sekitar, Dulu terdapat pohon beringin besar di sekitar kolam yang kemudian dipercayai oleh warga bahwa yang menjawab sapaan orang datang adalah penunggu yang bersemayam di Pohon tersebut. Keanehan tersebut sudah terjadi sejak dulu namun jarang yang mengetahuinya sehingga belum masuk menjadi destinasi wisata di Wonosobo. Namun, beberapa tahun terakhir pohon beringin besar itu telah ditebang oleh pemiliknya. Sehingga, pada akhirnya kolam Tuk Sewu itu kini seolah tak terawat. Meski letupan-letupan mata air tersebut kini masih kerap muncul. Selain itu kesakralan mata air ini seolah hilang setelah tumbang. Meskipun begitu airnya masih digunakan oleh penduduk sekitar. Keajaiban ini juga dipercayai sebagai simbol kesejahteraan masyarakat sekitar sehingga tiap bulan syuro air tersebut digunakan pula untuk upacara merti deso atau tasyakuran desa. Pada upacara tersebut juga disyaratkan untukmengambilair dari tujuh mata air sebagai bentuk menyatukan sebuah perbedaan. Karena di desa sekitar, banyak terdapat mata air alami lainnya, terutama di area lereng gunung Sindoro dan dataran tinggi Dieng. apr original writer:ren source:http:life.viva.co.id

Sabtu, 20 Agustus 2016

Unik, 46 Tumpeng di Krasak Wonosobo Mirip Gunung Sindoro



Puncak mardi Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo ditutup dengan syukuran 46 tumpeng yang menyerupai Sindoro. Sebab, bentuknya dibuat berbentuk kerucut meniru bentuk gunung Sindoro. Puluhan tumpeng tersebut merupakan hasil karya yang dibuat langsung  oleh 22 RT di Desa Krasak. Tujuannya, sebagai  wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas melimpahnya rejeki dan berkah lainnya.


“Nasi tumpeng yang kami buat berbentuk kerucut meniru bentuk gunung Sindoro. Karena, begitu kuasanya Allah telah menciptakan gunung yang kokoh. Apalagi, desa kami merupakan daerah dibawah gunung Sindoro,” tutur Muhlis ketua panitia Mardi Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah disela-sela acara, Senin (19/10/2015).


Puluhan tumpeng beserta lauk-pauknya disajikan dalam bentuk kerucut. Ada satu tumpeng berwarna putih yang diletakkan dibagian tenga, tetapi lainnya berupa nasi kuning. Puluhan tumpeng itu disuguhkan diatas tampah dan dialasi daun pisang.


“Ada simbol tersendiri untuk tumpeng yang berwarna putih. Karena, setelah pembacaan doa, sesuai tradisi pucuk tumpeng dipotong dan diberikan kepada orang yang paling penting, paling terhormat, paling dimuliakan, atau yang paling dituakan di antara orang-orang yang hadir. Dan pemotongn tumpeng dilakukan oleh Kepala Desa Krasak, Camat, dan Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat Krasak,” jelasnya.


Menurut Muhlis, hal Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Kemudian semua orang yang hadir diundang untuk bersama-sama menikmati tumpeng tersebut. “Tumpeng masyarakat menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan sekaligus merayakan kebersamaan dan kerukunan,” terangnya. 


Tak hanya itu, karena lauk pauk yang disajikan juga memiliki makna karena berjumlah 7 macam.  Tujuh angka itu memiliki makna pitulungan. “Ada makna-makan dalam penyajian lauk pauk tumpeng. Karena, ada tujuh macam lauk pauk,”katanya. 


Kepala Desa Krasak, Kholiq Hidayat mengaku, merasa bersyukur karena agenda tahunan mardi desa berjalan lancar. Semoga dengan adanya syukuran desa ini, maka masyarakat akan dimudahkan dalam mencari rejeki dan dimudahkan dalam segala hal. “Karena mardi desa dengan tumpeng ini merupakan wujud syukur warga. Semoga saja warga semakin tambah dilancarkan rejekinya,” terangnya. 


Hadir dalam mardi desa tersebut, Camat Mojotengah, Kapolsek Mojotengah, Danramil Mojotengah dan tokoh-tokoh di Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. (Red-HW44/Foto: Jam/Harian Wonosobo).